Sunday, February 13, 2011

semalam yang hangat

there's nothing beat lying on bed wearing tank top and boardshort in a rainy day reading pending book

"Jadi anda dapat membaca hati ku, Padre. Anda tahu aku mencintai nya, dan cinta ku semakin besar bersama belalu nya waktu. Bersama-sama kami menemu kan dunia dan tinggal di dalam nya. Ia selalu ada setiap hari dalam hidup ku-entah aku mengingin kan nya atau tidak."

"Aku berhak bahagia, Padre. Aku telah menemu kan yang hilang, dan tidak ingin kehilangan lagi. Aku akan berjuang demi kebahagiaan ku. Jika aku menyerah, aku akna meninggal kan kehidupan spiritual ku. Seperti kata anda, aku akna mengenyah kan Tuhan bersama-sama kekuatan dan kuasa ku sebagai wanita. Aku akan berjuang demi mendapat kan diri nya, Padre."
towards the ending...
Mata ku di penuhi air.
"Aku akan duduk bersama mu di tepi sungai ini. Jika kau pulang untuk tidur, aku akan tidur di luar rumah mu. Jika kau pergi, aku akan mengikuti mu-sampai kau mengusir ku pergi. Maka baru la aku pergi. Tapi aku harus mencintai mu sepanjang hidup ku."

Di tepi sungai Piedra aku duduk dan menangis.
"Cinta mu telah menyelamat kan aku dan mengembali kan aku ke mimpi."
"Ia akan membantu ku menemukan jalan ku lagi."
"Jalan kita."
"Ya. Jalan kita."
Ia meraih tangan ku dan menarik ku hingga berdiri.
not every one is that lucky be able to find the soul mate who is willing to wait. to sacrifice their present for the sake of the love one. and not every one is willing to accept you for who you are.


p/s: and it takes me more than a month to finish this 222 pages book. Indonesian is so hard to be understood. they complicate the simple things.